♫Music Penyambung Nyawa♫
"Catatan Kuliah ku..."
Traffic Pengunjung
Kamis, 25 Maret 2010
Mari sama sama belajar not balok
Banyak musisi yang menggangap not balok sebagai sesuatu yang 'mengerikan'. Not balok bukanlah hal yang 'mengerikan' jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk mempelajarinya.
Banyak musisi yang menggangap not balok sebagai sesuatu yang 'mengerikan'. Not balok bukanlah hal yang 'mengerikan' jika kita mau meluangkan waktu sejenak untuk mempelajarinya. Kali ini zona drum akan membahas mengenai not balok secara sederhana, yaitu kita mulai belajar mengenal not dan arti dari tanda 4/4 yang sering kita temui pada saat kita melihat not balok.
4 dibagian atas menunjukkan jumlah ketukan dalam 1 bar
4 dibagian bawah menunjukkan nilai not yang dipakai sebagai acuan 1 ketuknya, dalam hal ini adalah not 1/4 atau disebut juga dengan not crochet
Bagaimana bila 6/8?
6 menunjukkan jumlah ketukannya yaitu terdapat 6 ketuk dalam 1 bar
8 menunjukkan nilai not yang dipakai sebagai acuan 1 ketuknya, dalam hal ini not 1/8 yang mendapat nilai 1 ketuknya.
Lalu kadang kita suka melihat ada tanda C dibagian depan tanda waktu(time signature), apakah C itu? C itu adalah penulisan lain dari 4/4, jadi kita bisa saja menuliskan 4/4 atau kita tulis C, itu artinya sama saja. Kadang suka juga kita jumpai penulisan C namun ada garis lurus yang memotong C ditengah, bila kita menemui penulisan semacam ini, itu dinamakan dengan istilah Cut Time atau nama lain dari 2/4.
Dibawah ini ada tabel yang bisa kita pelajari dan kita hafalkan nilainya, dan juga kita ambil pengertiannya.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk not saja, namun juga berlaku untuk tanda-tanda istirahat, mari kita lihat tabel dibawah ini
Tanda istirahat dan not juga bisa kita gabungkan dalam 1 bar selama penjumlahannya benar, bila di 2/4 maka penggabungan dari not dan tanda istirahatnya bila dijumlah harus pas berjumlah 2 ketuk, bila di 3/4 maka penggabungan dari not dan tanda istirahatnya bila dijumlah harus pas berjumlah 3 ketuk, begitu juga dengan 4/4, maka penggabungan not dan tanda istirahatnya pun bila dijumlah harus pas berjumlah 4 ketuk.
Mari kita lihat contoh pada tabel dibawah ini..
Not-not yang bunyinya panjang seperti not penuh dan not 1/2 juga bisa kita masukkan ke dalam 1 bar asalkan penjumlahannya benar. Kita lihat ada tanda . ditabel dibawah ini, tanda . itu dinamakan dengan dot, yang fungsinya menambah panjang atau sustain sebuah not sebanyak setengah dari nilai not yang diberi tanda dot tersebut.
Mari kita lihat kembali tabel dibawah ini..
Pengelompokan dari not-not ganjil(odd notes grouping) juga bisa dimasukkan ke dalam 1 bar selama penjumlahannya benar. Yang dimaksud dengan Odd Notes Groupings adalah not-not ganjil yang terkelompok menjadi satu group seperti yang kita lihat di tabel 2/4 terdapat 2 kelompok not, kelompok not yang pertama adalah kelompok not yang berjumlah 3 buah not dan kelompok not kedua juga berjumlah 3 buah not.
Untuk jelasnya mari kita lihat tabel dibawah ini..
Mari Belajar...mari sama2 belajar....keep...rockk...
Teori musik
Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, notasi, ritme, melodi, Kontrapun Musik, harmoni, Bentuk Musik, Teori Mencipta Lagu, dlsb.
Suara
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).
Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.
Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).
Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).
Harmoni
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
Referensi Disini
Kamis, 04 Maret 2010
Mayor Scales
Major Scale in Every Key Skala besar dalam Setiap Key
C = C - D - E - F - G - A - B - C C = C - D - E - F - G - A - B - C
D = D - E - F# - G - A - B - C# - D D = D - E - F # - G - A - B - C # - D
E = E - F# - G# - A - B - C# - D# - E E = E - F # - G # - A - B - C # - D # - E
F = F - G - A - Bb - C - D - E - F F = F - G - A - Bb - C - D - E - F
G = G - A - B - C - D - E - F# - G G = G - A - B - C - D - E - F # - G
A = A - B - C# - D - E - F# - G# - A A = A - B - C # - D - E - F # - G # - A
B = B - C# - D# - E - F# - G# - A# - B B = B - C # - D # - E - F # - G # - A # - B
C# = C# - D# - E# (=F) - F# - G# - A# - B# (=C) - C# C # = C # - D # - E # (= F) - F # - G # - A # - B # (= C) - C #
Db = Db - Eb - F - Gb - Ab - Bb - C - Db Db = Db - Eb - F - Gb - Ab - Bb - C - Db
Eb = Eb - F - G - Ab - Bb - C - D -Eb Eb = Eb - F - G - Ab - Bb - C - D-Eb
F# = F# - G# - A# - B - C# - D# - E# (=F) - F# F # = F # - G # - A # - B - C # - D # - E # (= F) - F #
Gb = Gb - Ab - Bb - Cb (=B) - Db - Eb - F - Gb Gb = Gb - Ab - Bb - Cb (= B) - Db - Eb - F - Gb
Ab = Ab - Bb - C - Db - Eb - F - G - Ab Ab = Ab - Bb - C - Db - Eb - F - G - Ab
Bb = Bb - C - D - Eb - F - G - A - Bb Bb = Bb - C - D - Eb - F - G - A - Bb
To simplify, you can memorize this formula to form a major scale = whole step - whole step - half step - whole step - whole step - whole step - half step or w - w - h - w - w - w - h . Untuk mempermudah, Anda dapat menghapal rumus ini untuk membentuk skala besar = seluruh langkah - seluruh langkah - langkah setengah - seluruh langkah - seluruh langkah - seluruh langkah - langkah setengah atau w - w - h - w - w - w - h.
I - IV - V Chord Pola
Each note of a scale has a corresponding number from 1 to 7. Setiap catatan yang sesuai skala memiliki angka dari 1 ke 7. So for the key of C it will be as follows: Jadi untuk kunci C itu akan menjadi sebagai berikut:
C = 1 C = 1
D = 2 D = 2
E = 3 E = 3
F = 4 F = 4
G = 5 G = 5
A = 6 A = 6
B = 7 B = 7
In order to make a major triad you will play the 1st + 3rd + 5th notes of a major scale. Dalam rangka untuk membuat triad utama Anda akan bermain-1 + 3 + 5 catatan skala besar. In our example it is C - E - G, that's the C major chord. Dalam contoh kita ini adalah C - E - G, itulah akord C mayor.
Let's have another example this time using the C minor scale: Mari kita contoh lainnya kali ini menggunakan skala C minor:
C = 1 C = 1
D = 2 D = 2
Eb = 3 Eb = 3
F = 4 F = 4
G = 5 G = 5
Ab = 6 Ab = 6
Bb = 7 Bb = 7
In order to make a minor triad you will play the 1st + 3rd + 5th notes of a minor scale. Dalam rangka untuk membuat minor triad Anda akan bermain-1 + 3 + 5 catatan dari skala kecil. In our example it is C - Eb - G, that's the C minor chord. Dalam contoh kita ini adalah C - Eb - G, itu akord C minor.
Guide Notes: For the next entry we will omit the 7th and 8th notes to make it less confusing. Panduan Catatan: Untuk entri berikutnya kita akan menghilangkan ke-7 dan ke-8 catatan untuk membuatnya lebih sedikit membingungkan.
Roman Numerals Angka Romawi
Sometimes instead of numbers Roman Numerals are used instead. Kadang-kadang bukan angka Angka Romawi digunakan sebagai gantinya. We go back to our example and use a Roman Numeral for each note in the key of C: Kita kembali ke contoh kita dan menggunakan bilangan Romawi untuk setiap catatan di kunci C:
C = I C = Saya
D = ii D = ii
E = iii E = iii
F = IV F = IV
G = V G = V
A = vi A = vi
Those with a Roman Numeral that is capitalized (I, IV, V) represent notes from which the major chord is built. Mereka dengan bilangan Romawi yang dikapitalisasi (I, IV, V) merupakan catatan dari akord mayor yang dibangun. While those that have lower case numerals (ii, iii, vi) represent notes from which minor chords are built. Sementara mereka yang memiliki angka kasus yang lebih rendah (ii, iii, vi) yang merupakan catatan dari akord minor dibangun.
The I, IV and V Chord Pattern I, IV dan V Chord Pola
For each key there are 3 chords that are played more than others known as "primary chords". Untuk setiap kunci terdapat 3 akord yang dimainkan lebih dari yang lain dikenal sebagai "akord utama". The I - IV - V chords are built from the 1st, 4th and 5th note of a scale. I - IV - V akord yang dibangun dari tanggal 1, ke-4 dan ke-5 nada skala.
Let's take the key of C again as an example, looking at the illustration above, you will notice that note I on the key of C is C, note IV is F and note V is G. Mari kita kunci C lagi sebagai contoh, melihat ilustrasi di atas, Anda akan melihat catatan bahwa saya pada kunci C adalah C, catatan IV adalah F dan catatan V adalah G.
Therefor the I - IV - V chord pattern for the key of C is: Maka I - IV - V pola akord untuk kunci C adalah:
C (note I) = C - E- G (1st + 3rd + 5th note of the C scale) C (catatan I) = C - E-G (1 + 3 + 5 nada skala C)
F (note IV) = F - A - C (1st + 3rd + 5th note of the F scale) F (catatan IV) = F - A - C (1 + 3 + 5 nada skala F)
G (note V) = G - B - D (1st + 3rd + 5th note of the G scale) G (catatan V) = G - B - D (1 + 3 + 5 catatan dari skala G)
There are many songs that have been written using the I - IV - V chord pattern, "Home on the Range" is one example. Ada banyak lagu yang telah ditulis menggunakan I - IV - V akord pola, "Home on the Range" adalah salah satu contoh. Practice playing the I - IV - V chord pattern for every major key and listen to how it sounds as this might inspire you to come up with a great melody for your song. Praktek bermain I - IV - V pola akord untuk setiap kunci utama dan dengarkan bagaimana bunyi seperti ini bisa mengilhami Anda untuk datang dengan melodi yang besar untuk lagu Anda.
Here's a handy table to guide you. Berikut adalah tabel yang berguna untuk membimbing Anda.
I - IV - V Chord Pattern I - IV - V Chord Pola
Major Key - Chord Pattern Mayor Kunci - Chord Pola
Key of C Kunci C C - F - G C - F - G
Key of D Kunci D D - G - A D - G - A
Key of E Key of E E - A - B E - A - B
Key of F Kunci F F - Bb - C F - Bb - C
Key of G Key of G G - C - D G - C - D
Key of A Kunci A A - D - E A - D - E
Key of B Kunci B B - E - F# B - E - F #
Key of Db Kunci Db Db - Gb - Ab Db - Gb - Ab
Key of Eb Key of Eb Eb - Ab - Bb Eb - Ab - Bb
Key of Gb Kunci Gb Gb - Cb - Db Gb - Cb - Db
Key of Ab Kunci Ab Ab - Db - Eb Ab - Db - Eb
Key of Bb Key of Bb Bb - Eb - F Bb - Eb - F
originally post by :
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://musiced.about.com/&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjLDxR_iEyV1Y9ItUbT4teG8zHxHw
Scale
Dalam Konsep Diatonik kita akan diperkenalkan dengan Circle of Fouth dan juga Circle of Fifth, yaitu putaran jarak nada dari jarak Perfect 4th nya & Perfect 5th nya. Contoh ; Pada tangga Nada C Mayor dimulai dari Nada C yaitu c, d, e, f , g , a, b , c’. Kemudian untuk mencari Tangga Nada Mayor ke dua tentunya menjadi tangga Nada dengan 1 #. Kita tinggal memulainya dari nada ke 5. Maka yg terjadi adalah g, a, b, c, d, e, f, g’. Namun nada-nada yg barusan ini belum memenuhi syarat sebagai Tangga Nada Mayor baru. Karena jaraknya harus 1,1,1/2,1,1,1,1/2(lihat di Halaman Home).
Maka yang terjadi adalah setiap kita mendapatkan Tangga Nada Mayor baru, maka nada ke tujuh harus dinaikkan 1/2 nada. Maka menjadi G, A, B, C , D , E , F#, G
2. Selanjutnya 2 # menjadi ; D , E , F#, G , A , B , C#, D’
3. Selanjutnya 3 # menjadi ; A , B , C#, D , E , F# , G# , A’
4. Selanjutnya 4 # menjadi ; E , F# , G# , A , B , C# , D# , E’
5. Selanjutnya 5 # menjadi ; B , C# , D# , E , F#, G# , A# , B’
6. Selanjutnya 6 # menjadi ; F#, G#, A#, B , C#, D# , E#, F#’
7. Selanjutnya 7 # menjadi ; C# , D# , E# , F# , G# , A# , B# , C#
Mrncari Tangga Nada Mayor baru menggunakan Circle of Fourth, sebalikanya kita memulainya selalu dari nada ke 4 dari Tangga Nada Mayor sebelumnya. Jika awalnya adalah C , D , E , F , G , A , B , C
2. Selanjutnya ; F, G , A , B , C , D , F . Karena ini belum mmenuhi syarat sebagai Tangga Nada Mayor baru, berarti kita harus selalu meurunkan 1/2 pada nada ke 4. menjadi ; F, G , A , Bb , C , D , E , F’
3. Selanjutnya 2 b menjadi ; Bb , C , D , Eb , F , G , A , Bb’
4. Selanjutnya 3 b menjadi ; Eb , F , G , Ab , Bb , C , D , Eb’
5. Selanjutnya 4 b menjadi ; Ab , Bb , C , Db , Eb , F , G , Ab’
6. Selanjutnya 5 b menjadi ; Db , Eb . F , Gb , Ab , Bb , C , Db’
7. Selanjutnya 6 b menjadi ; Gb , Ab , Bb , Cb , Db , Eb , F , Gb’
8. Selanjutnya 7 b menjadi ; Cb , Db , Eb , Fb , Gb , Ab , Bb , Cb’